Mengasah kecerdasan ESQ ( Emotional Spiritual Quotient) dan IQ ( Intelligence Quotient)
Masa depan penuh Rintangan,Masa Depan Penuh Tantangan,Masa Depan Penuh Cobaan,Masa Depan Penuh Hambatan....Namun Dibalik Itu Penuh Kebahagiaan....!
Minggu, 14 April 2013
PENIALAIAN KARAKTERISTIK SESEORANG
Aku adalah orang yang sangat egois,mau menang sendiri dan penuh ambisi atau ambisius begitulah orang – orang bilang padaku ketika meraka marah.Menerutku aku orangnya simpel,selalu ceria,tak pernah menyimpan rasa dendam,pemaaf dan suka bercanda.
Akhirnya, Bentham mengatakan bahwa keuntungan bagi sebuah filsafat moral berdasarkan prinsip utilitarian. Mulai dari prinsip utilitarian adalah bersih (dibandingkan dengan prinsip-prinsip moral lainnya), memungkinkan bagi sasaran dan diskusi publik, dan memungkinkan keputusan dibuat untuk dimana terlihat konflik (prima facie) keinginan yang legitimate. Selanjutnya, dalam menghitung kenikmatan dan penderitaan terlibat dalam membawa sebuah masalah aksi (the “hedonic calculus”), ada sebuah komitmen fundamental terhadap persamaan derajat manusia. Prinsip utilitarian mengandaikan bahwa “one man is worth just the same as another man” ada garansi bahwa dalam menghitung the greatest happiness “setiap orang dihitung satu dan tak lebih dari sekali”.
Bermula dari permasalahan dan kondisi masyarakat yang semakin memprihatinkan, penyelesaian kasus-kasus tidak kunjung selesai berdampak pada demontrasi dan tindakan-tindakan anarkis lainnya. Hal tersebut memberikan bukti bahwa telah terjadi kemerosotan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Sebagai akibat kasus-kasus korupsi yang belum dapat diselesaikan dengan baik serta kebijakan-kebijakan yang dilakukan pemerintah belum menyentuh akar permasalahan yang dihadapi masyarakat. DATA menyebutkan, peringkat indeks korupsi (IPK) Indonesia tahun lalu di posisi 111. Pada 2008 posisi Indonesia naik, yakni peringkat 126. Untuk 2009, Indonesia di posisi 5 lingkungan ASEAN atau lebih rendah dibandingkan Brunei Darussalam, Malaysia, dan Thailand. Kondisi saat inilah, yang menyebabkan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah semakin merosot karena hak-hak rakyat terabaikan. Sebagai dampak buruknya kebijakan yang tidak berdasarkan asas manfaat adalah kemiskinan, data BPS memberikan fakta kemiskinan di Indonesia ’’Jumlah penduduk miskin (penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan di Indonesia pada Maret 2009 sebesar 32,53 juta (14,15 persen), dan persentase penduduk miskin antara daerah perdesaan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar